Dewasa ini
perubahan merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Mengapa
masyarakat melakukan perubahan? Dapatkah kamu menyebutkan faktor-faktor
yang menjadi penyebab perubahan sosial? Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor-faktor intern dan ekstern yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
1. Faktor Intern
Ada beberapa faktor yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial, yaitu perubahan penduduk,
penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan.
a. Perubahan Penduduk
Perubahan penduduk berarti bertambah atau berkurangnya penduduk dalam
suatu masyarakat. Hal itu bisa disebabkan oleh adanya kelahiran dan
kematian, namun juga bisa karena adanya perpindahan penduduk, baik
transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan urbanisasi dapat
mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju, serta
berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan. Akibatnya terjadi
perubahan dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi
dan kelas sosial.
b. Penemuan-Penemuan Baru
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan barang dan
jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena itu berbagai penemuan baru
diciptakan oleh manusia untuk membantu atau memudahkan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya. Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada
masyarakat meliputi proses discovery, invention, dan inovasi.
1) Discovery ,
yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok
dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru
ataupun ideide baru.
2) Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.
3) Inovasi
atau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi suatu
penemuan unsur baru serta jalannya unsur baru dari diterima, dipelajari,
dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat.
Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imaterial) maupun
jasmaniah (material) mempunyai pengaruh bermacam-macam. Biasanya
pengaruh itu mempunyai pola sebagai berikut.
1) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan dalam bidang tertentu,
namun akibatnya memancar ke bidang lainnya. Contohnya penemuan handphone yang menyebabkan perubahan di bidang komunikasi, interaksi sosial, status sosial, dan lain-lain.
2) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang menjalar dari satu
lembaga ke lembaga yang lain. Contohnya penemuan internet yang membawa
akibat pada perubahan terhadap pengetahuan, pola pikir, dan tindakan
masyarakat.
3) Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Contohnya penemuan internet, e-mail, televisi, dan radio menyebabkan perubahan pada bidang informasi dan komunikasi.
4) Penemuan baru dalam hal kebudayaan rohaniah (ideologi, kepercayaan,
sistem hukum, dan sebagainya) berpengaruh terhadap lembaga
kemasyarakatan, adat istiadat, maupun pola perilaku sosial. Contohnya
pemahaman dan kesadaran akan nasionalisme oleh orangorang Indonesia yang
belajar di luar negeri pada awal abad ke-20, mendorong lahirnya
gerakan-gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik dan lembagalembaga
sosial baru yang bersifat nasional.
c. Konflik dalam Masyarakat
Suatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan ikatan sosial
biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan
menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, maka biasanya
terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
Contohnya konflik antarteman di sekolah. Konflik dapat merubah
kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya jadi murung,
pendiam, tidak mau bergaul, dan lain-lain. Namun apabila orang-orang
yang terlibat konflik sadar akan hal itu, maka mereka akan berusaha
untuk memperbaiki keadaan itu agar lebih baik dari sebelumnya.
d. Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat
Revolusi di Indonesia pada 17 Agustus 1945 mengubah struktur
pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Hal itu diikuti
dengan berbagai perubahan mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial,
sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.
2. Faktor Ekstern
Dengan melakukan interaksi sosial, banyak pengaruhpengaruh dari luar
masyarakat kita yang mendorong terjadinya perubahan sosial.
Faktor-faktor ekstern yang menyebabkan perubahan sosial adalah sebagai
berikut.
a. Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah
Bagi manusia, alam mempunyai makna yang sangat penting bagi
kehidupannya. Misalnya alam mempunyai nilai estetika yang mendorong
manusia untuk cinta pada alam, alam sebagai sumber penyediaan
bahan-bahan makanan dan pakaian, serta alam menjadi sumber kesehatan,
keindahan, dan hiburan atau rekreasi.
Mengingat pentingnya alam bagi kehidupan manusia, maka sudah
seharusnyalah kita menjalin keserasian hubungan dengan alam yang ada di
sekitar kita agar tetap terjaga kelestariannya. Namun apa yang terjadi?
Tidak jarang tindakan manusia justru mengakibatkan munculnya kerusakan
alam. Misalnya tindakan manusia menebang hutan secara liar. Tindakan
tersebut dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan
karena terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan (erosi). Akibatnya
banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana
umum lainnya.
b. Peperangan
Peperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan negara yang lain
dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik
seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur
budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan,
teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan
kemasyarakatan). Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara
yang kalah perang karena biasanya negara yang menang cenderung untuk
memaksakan nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya
kepada negara tersebut.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain adalah sebagai berikut.
1) Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh timbal
balik. Di samping dipengaruhi, suatu masyarakat akan memengaruhi
masyarakat lain.
2) Apabila kontak
kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa seperti radio,
televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini pengaruh kebudayaan
hanya terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari masyarakat yang menguasai
sarana komunikasi massa tersebut.
3) Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity,
yaitu keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan
berbeda dan saling hidup berdampingan itu saling menolak pengaruh
kebudayaan satu terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua
masyarakat yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik ataupun
nonfisik.
4) Apabila dua kebudayaan
bertemu salah satunya mempunyai taraf yang lebih tinggi, maka yang
terjadi adalah proses imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan
masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar